Mendengar nama Chairil Anwar, pastinya sudah tidak bertanya-tanya lagi. Bahkan tanpa membaca Biografi Chairil Anwar pun kita akan tau bahwa Ia ialah seorah penyair yang tinggal di Minangkabau.
Chairil Anwar termasuk ke dalam pembuatan puisi modern dan pelopor angkatan 1945. Selama hidupnya Chairil Anwar banyak menciptakan karya, yakni puisi. Seluruh puisi karya Chairil Anwar tidak hanya dikenal didalam negeri, melainkan juga dikenal di seluruh dunia.
Berikut merupakan kumpulan puisi karya Chairil Anwar.
1. Persetujuan dengan Bung Karno
Puisi yang menggambarkan kedekatan dengan Presiden Soekarno. Puisi ditulis secara emoisonal, buktinya pada baris pertama langsung menggambarkan sikap setuju akan ucapan yang ditunjukkan kepada Bung karno. Pada bait kedua, berisi dukungan Chairil Anwar yang menunjukkan kepada Soekarno agar mempertahankan Republik Indonesia. Disusul dengan bait ketiga yaitu mengingatkan bahwa Soekarno tidak sendirian. Banyak yang mendukung presiden.
2. Aku
Puisi karya Chairil Anwar judul “Aku” sangat familier. Biasanya puisi ini sering ditemukan di buku pelajaran Indonesia. Sajak puisi Aku juga diterjemahkan ke bahasa inggris. Puisi Aku perta kalinya dibaca oleh Chairil Anwar pada Pusat Kebudayaan Jakarta, tepatnya di bulan Juli 1943. Puisi Aku mengandung sajak keberanian dalam melakukan perjuangan. Selama berjuang, yakinlah memang ada resiko menghadang namun dengan kebenaran dan keteguhan hati. Anda pasti akan berhasil melalui semuanya.
3. Karawang-Bekasi
Karawang-Bekasi merupakan puisi yang mengandung makna perjuangan pahlawan dan gugur kemudian dimakamkan di kota Karawang serta Bekasi. Sajak puisi menggambarkan perjuangan pahlawan yang berat duntuk memproklamasikan kemerdekaan Indonesia tanggal 17 Agustus 1945. Perjuangan para pahlawan yang telah gugur hampir dilupakan oleh masyarakat, oleh sebab itu Chairil Anwar berpesan agar senantiasa mengingat, menghargai dan mengenang jasa para pahlawan yang telah berpulang mendahului Kita.
Nah itulah kumpulan beberapa puisi karya Chairil Anwar. Puisi yang telah disebutkan di atas hanya sebagian saja, masih banyak puisi Chairil Anwar seperti Diponegoro, Prajurit Jaga Malam, Senja di Pelabuhan Kecil, Tak Sepadan, Cintaku Jauh di Pulau, Cinta dan Benci. Karyanya begitu banyak serta tetap dikenang di masyarakat.